Uang
Part 6
Dua bulan berlalu dan semua tidak berubah malah mungkin semakin memburuk dengan ditahannya ayah di sumatra cukup membuat terpukul dan malah kali ini, aku yang harus berjuang untuk mengurus adik angkatku sendiri, disaat itu pula linda juga tidak berada disampingku entah dia pergi kemana jadi aku hanya dapat pasrah menjalani semua cobaan ini.
Setelah itu aku masih sibuk mengurus rizal untungnya aku sedang libur sekolah karena sedang ramadhan jadi aku bisa menyisihkan waktuku untuk mengurus rizal dan membantu bibi bersih-bersih di rumah.Selain itu kami kedatangan orang baru dirumah dia adalah teman kantor ayah namanya ibu Rina.Dia terlihat sangat ramah dia berkata bahwa "kata ayah kamu ibu harus kesini dan membantu kamu serta menemani kamu jadi ibu mungkin akan tinggal disini selama beberapa minggu" itulah kata-kata yang keluar dari bibirnya dengan lesung pipi yang sangat terlihat jelas seperti punyaku.
Beberapa kali aku berpikir semua berjalan lancar berkat bantun bu rina jadi aku tidak terlalu mengkhawatirkan tentang adikku, dia juga selalu membantu membuatkan hidangan buka puasa dan sahur untuk kami.Rizal selalu senang karena adanya ibu rina entah mengapa dia sudah menjadi sosok ibu yang baik menurut kami sekeluarga (walaupun hanya ayah, rizal, dan aku hehehe).
Aku berusaha mencari linda dia menghilang bagai ditelan bumi, awalnya dia masih sering berkunjung namun lama kelamaan dia semakin menghilang seperti dulu? padahal kukira kami sudah baikan tapi ternyata perkiraanku salah.Dering telpon berbunyi dan aku menoleh memperhatikan telpon rumah yang masih berdering tanpa henti tersebut.Karena lelah mendengar bunyi telpon itu jadi aku mengangkatnya sebenarnya aku sangat malas menggunakan HP atau apapun yang berhubungan dengan alat komunikasi, karena menurutku aku mungkin gampang didapat.
Ternyata itu adalah telpon dari linda "lisa tolong kamu ke sulawesi selatan yah aku ada disini sekarang di bulukumba" suara linda seperti terisak dan nafasnya tak karuan saling memburu "kamu kenapa kamu nangis yah sebenarnya apa yang terjadi" aku dibuat penasaran dengan kelakuan linda yang membuatku gelisah "ibuku meninggal dan dia di makamkan di sini di kampungku cepat yah aku tunggu kamu" diapun menutup telponnya dengan tiba-tiba dan aku tau kalau dia sedang menangis.
Aku memberitahukan keinginanku ke ibu rina dan dia mengizinkanku tapi rizal dan ibu rina juga harus ikut jadi aku hanya mengiyakan karena aku sangat gelisah terhadap kejadian yang menimpa linda.Tanpa pikir panjang kamipun meninggalkan bibi di rumah sendirian katanya dia tidak papa tinggal sedirian karena masih ada satpam yang berjaga di depan pagar.Dan akhirnya kami teruskan perjalanan kami ke sulawesi atau bulukumba kampung halaman linda "linda tunggu aku disana".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar