Yey akhirnya cerita dengan judul
Sempurna
Sekedar info yah dan beberapa cerita epilogue ini dia hehehe eh lupa untuk part 1 nya udah termasuk ini yah thank you
Epilogue
Suasana di ruang persalinan itu sangat panas, hanya terlihat seorang pria yang terduduk dan anak kecil sekitar umur 5 tahun sedang duduk sambil membaca sebuah buku.Beberapa saat seorang suster keluar dengan dokter sambil membawa stetoskop yang ada di lehernya, terlihat ada beberapa bekas darah yang ada di stetoskop itu "bagaimana keadaan istri saya dok apa dia baik-baik saja" anak itu memperhatikan kelakuan ayahnya yang sangat gelisah "tenang pak istri bapak baik-baik saja cuman mungkin dia membutuhkan istirahat" akhirnya kegelisahannya mulai meredam tetapi anak itu masih heran melihat tingkah laku ayahnya.Dia hanya memperhatikan argumen antara dokter dan ayahnya yang tak dimengertinya "nah andi kamu bakalan punya adek baru dan dia cewek loh" anak yang daritadi membaca bukunya tanpa henti akhirnya membuka senyum tipis di pipinya lalu berteriak dan meloncat kegirangan.
Akhirnya anak itu terlahir dan telah berumur 8 bulan sekarang, dia bahkan telah lancar berbicara dan berjalan tetapi dia hanya bisa mengucapkan kata ayah dan ibu, ia tak bisa berkata andi kakaknya sendiri.Andi merasakan bahwa dia agak risih melihat kelakuan kedua orang tuanya yang lebih menyayangi adiknya itu "pasti ayah dan ibu lebih menyayangi adek karena dia kan masih kecil jadi pasti masih butuh kasih sayang nanti kalau udah gede juga pasti kayak aku kok".
Selang beberapa bulan andi merasakan bahwa kasih sayang yang diberikan kepada adiknya tak pernah berhenti dia masih berpikir bahwa itu adalah hal yang wajar entah mengapa pemikirannya tidak pernah mendapatkan hal negatif.
To Be Continued
Nah gimana ceritanya mohon tunggu yah untuk kelanjutannya insya allah akan segera saya tulis di blog ini makasih bagi yang udah baca.
Catatan Harianku
Kamis, 04 Juni 2015
Selasa, 02 Juni 2015
Uang
Part 6
Dua bulan berlalu dan semua tidak berubah malah mungkin semakin memburuk dengan ditahannya ayah di sumatra cukup membuat terpukul dan malah kali ini, aku yang harus berjuang untuk mengurus adik angkatku sendiri, disaat itu pula linda juga tidak berada disampingku entah dia pergi kemana jadi aku hanya dapat pasrah menjalani semua cobaan ini.
Setelah itu aku masih sibuk mengurus rizal untungnya aku sedang libur sekolah karena sedang ramadhan jadi aku bisa menyisihkan waktuku untuk mengurus rizal dan membantu bibi bersih-bersih di rumah.Selain itu kami kedatangan orang baru dirumah dia adalah teman kantor ayah namanya ibu Rina.Dia terlihat sangat ramah dia berkata bahwa "kata ayah kamu ibu harus kesini dan membantu kamu serta menemani kamu jadi ibu mungkin akan tinggal disini selama beberapa minggu" itulah kata-kata yang keluar dari bibirnya dengan lesung pipi yang sangat terlihat jelas seperti punyaku.
Beberapa kali aku berpikir semua berjalan lancar berkat bantun bu rina jadi aku tidak terlalu mengkhawatirkan tentang adikku, dia juga selalu membantu membuatkan hidangan buka puasa dan sahur untuk kami.Rizal selalu senang karena adanya ibu rina entah mengapa dia sudah menjadi sosok ibu yang baik menurut kami sekeluarga (walaupun hanya ayah, rizal, dan aku hehehe).
Aku berusaha mencari linda dia menghilang bagai ditelan bumi, awalnya dia masih sering berkunjung namun lama kelamaan dia semakin menghilang seperti dulu? padahal kukira kami sudah baikan tapi ternyata perkiraanku salah.Dering telpon berbunyi dan aku menoleh memperhatikan telpon rumah yang masih berdering tanpa henti tersebut.Karena lelah mendengar bunyi telpon itu jadi aku mengangkatnya sebenarnya aku sangat malas menggunakan HP atau apapun yang berhubungan dengan alat komunikasi, karena menurutku aku mungkin gampang didapat.
Ternyata itu adalah telpon dari linda "lisa tolong kamu ke sulawesi selatan yah aku ada disini sekarang di bulukumba" suara linda seperti terisak dan nafasnya tak karuan saling memburu "kamu kenapa kamu nangis yah sebenarnya apa yang terjadi" aku dibuat penasaran dengan kelakuan linda yang membuatku gelisah "ibuku meninggal dan dia di makamkan di sini di kampungku cepat yah aku tunggu kamu" diapun menutup telponnya dengan tiba-tiba dan aku tau kalau dia sedang menangis.
Aku memberitahukan keinginanku ke ibu rina dan dia mengizinkanku tapi rizal dan ibu rina juga harus ikut jadi aku hanya mengiyakan karena aku sangat gelisah terhadap kejadian yang menimpa linda.Tanpa pikir panjang kamipun meninggalkan bibi di rumah sendirian katanya dia tidak papa tinggal sedirian karena masih ada satpam yang berjaga di depan pagar.Dan akhirnya kami teruskan perjalanan kami ke sulawesi atau bulukumba kampung halaman linda "linda tunggu aku disana".
Part 6
Dua bulan berlalu dan semua tidak berubah malah mungkin semakin memburuk dengan ditahannya ayah di sumatra cukup membuat terpukul dan malah kali ini, aku yang harus berjuang untuk mengurus adik angkatku sendiri, disaat itu pula linda juga tidak berada disampingku entah dia pergi kemana jadi aku hanya dapat pasrah menjalani semua cobaan ini.
Setelah itu aku masih sibuk mengurus rizal untungnya aku sedang libur sekolah karena sedang ramadhan jadi aku bisa menyisihkan waktuku untuk mengurus rizal dan membantu bibi bersih-bersih di rumah.Selain itu kami kedatangan orang baru dirumah dia adalah teman kantor ayah namanya ibu Rina.Dia terlihat sangat ramah dia berkata bahwa "kata ayah kamu ibu harus kesini dan membantu kamu serta menemani kamu jadi ibu mungkin akan tinggal disini selama beberapa minggu" itulah kata-kata yang keluar dari bibirnya dengan lesung pipi yang sangat terlihat jelas seperti punyaku.
Beberapa kali aku berpikir semua berjalan lancar berkat bantun bu rina jadi aku tidak terlalu mengkhawatirkan tentang adikku, dia juga selalu membantu membuatkan hidangan buka puasa dan sahur untuk kami.Rizal selalu senang karena adanya ibu rina entah mengapa dia sudah menjadi sosok ibu yang baik menurut kami sekeluarga (walaupun hanya ayah, rizal, dan aku hehehe).
Aku berusaha mencari linda dia menghilang bagai ditelan bumi, awalnya dia masih sering berkunjung namun lama kelamaan dia semakin menghilang seperti dulu? padahal kukira kami sudah baikan tapi ternyata perkiraanku salah.Dering telpon berbunyi dan aku menoleh memperhatikan telpon rumah yang masih berdering tanpa henti tersebut.Karena lelah mendengar bunyi telpon itu jadi aku mengangkatnya sebenarnya aku sangat malas menggunakan HP atau apapun yang berhubungan dengan alat komunikasi, karena menurutku aku mungkin gampang didapat.
Ternyata itu adalah telpon dari linda "lisa tolong kamu ke sulawesi selatan yah aku ada disini sekarang di bulukumba" suara linda seperti terisak dan nafasnya tak karuan saling memburu "kamu kenapa kamu nangis yah sebenarnya apa yang terjadi" aku dibuat penasaran dengan kelakuan linda yang membuatku gelisah "ibuku meninggal dan dia di makamkan di sini di kampungku cepat yah aku tunggu kamu" diapun menutup telponnya dengan tiba-tiba dan aku tau kalau dia sedang menangis.
Aku memberitahukan keinginanku ke ibu rina dan dia mengizinkanku tapi rizal dan ibu rina juga harus ikut jadi aku hanya mengiyakan karena aku sangat gelisah terhadap kejadian yang menimpa linda.Tanpa pikir panjang kamipun meninggalkan bibi di rumah sendirian katanya dia tidak papa tinggal sedirian karena masih ada satpam yang berjaga di depan pagar.Dan akhirnya kami teruskan perjalanan kami ke sulawesi atau bulukumba kampung halaman linda "linda tunggu aku disana".
Senin, 01 Juni 2015
Uang
Part 5
Enam bulan berlalu ayah tak pernah lagi terdengar kabarnya entah mengap aku masih gelisah, kata bibi bahwa ayah sedang kerja di luar kota jadi dia mungkin akan tinggal lama.Tetapi ini sudah kelewatan bahkan rizal terus bertanya kenapa ayah belum pulang, aku tak bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan rizal.
Setelah ulangan semester sekolah kami semua kelas X bersiap untuk berlibur aku hanya tersenyum melihat mereka semua sambil tersenyum.Aku kembali kerumah dengan perasaan apa adanya, lagipula rizal sudah menungguku di rumah daritadi dia menelpon terus.Aku pulang kerumah saat membuka pintu tiba-tiba telpon rumah yang ada di dekat ruang tamu berbunyi.Aku hanya terdiam mendengar bunyi telpon itu beberapa menit telpon itu masih berdering akhirnya aku mengangkatnya dan terdengar suara yang tidak asing menurutku.
Dan ternyata orang yang selama ini menelpon tadi adalah ayah, aku merasa gemetar menjawabnya "lisa ini kamu nak halo halo" aku masih terdiam apa benar ini ayahku yang sebenarnya "iya ini lisa yah" "oh baguslah bagaimana ulangannya" beberapa menit aku tidak menjawab pertanyaan ayah "kenapa ayah tidak pernah mengirimi kabar kenapa baru sekarang menelpon lisa dan rizal udah menunggu hampir enam bulan lebih tapi ayah belum pulang juga".
Akhirnya ayah menceritakan bahwa dia terlibat dengan teman rekan kerjanya di sumatra tentang kasus penggelapan uang jadi dia sementara di tahan oleh pihak berwajib di pulau sumatra kini dia tinggal di sel jeruji hanya karena kesalahan temannya sendiri.Aku hanya terisak mendengar cerita ayah rasanya nafasku terhenti sehingga membuatku sesak dan tak bisa berkata-kata.Ayah katanya akan pulang tiga bulan lagi dan akan kembali membawa beberap berita baik, baik apanya orang ayah saja sedang di dalam penjara tapi masih bisanya ayah berkata berita baik.
Part 5
Enam bulan berlalu ayah tak pernah lagi terdengar kabarnya entah mengap aku masih gelisah, kata bibi bahwa ayah sedang kerja di luar kota jadi dia mungkin akan tinggal lama.Tetapi ini sudah kelewatan bahkan rizal terus bertanya kenapa ayah belum pulang, aku tak bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan rizal.
Setelah ulangan semester sekolah kami semua kelas X bersiap untuk berlibur aku hanya tersenyum melihat mereka semua sambil tersenyum.Aku kembali kerumah dengan perasaan apa adanya, lagipula rizal sudah menungguku di rumah daritadi dia menelpon terus.Aku pulang kerumah saat membuka pintu tiba-tiba telpon rumah yang ada di dekat ruang tamu berbunyi.Aku hanya terdiam mendengar bunyi telpon itu beberapa menit telpon itu masih berdering akhirnya aku mengangkatnya dan terdengar suara yang tidak asing menurutku.
Dan ternyata orang yang selama ini menelpon tadi adalah ayah, aku merasa gemetar menjawabnya "lisa ini kamu nak halo halo" aku masih terdiam apa benar ini ayahku yang sebenarnya "iya ini lisa yah" "oh baguslah bagaimana ulangannya" beberapa menit aku tidak menjawab pertanyaan ayah "kenapa ayah tidak pernah mengirimi kabar kenapa baru sekarang menelpon lisa dan rizal udah menunggu hampir enam bulan lebih tapi ayah belum pulang juga".
Akhirnya ayah menceritakan bahwa dia terlibat dengan teman rekan kerjanya di sumatra tentang kasus penggelapan uang jadi dia sementara di tahan oleh pihak berwajib di pulau sumatra kini dia tinggal di sel jeruji hanya karena kesalahan temannya sendiri.Aku hanya terisak mendengar cerita ayah rasanya nafasku terhenti sehingga membuatku sesak dan tak bisa berkata-kata.Ayah katanya akan pulang tiga bulan lagi dan akan kembali membawa beberap berita baik, baik apanya orang ayah saja sedang di dalam penjara tapi masih bisanya ayah berkata berita baik.
Uang
Part 4
Keluargaku kini semakin bahagia dengan bertambahnya anggota keluarga yang baru yaitu Rizal tapi namanya dikasih nama belakang ayah adat keluargaku sih kayak gitu katanya.Kehidupanku juga disekolah semakin menyenangkan pertama nilaiku mulai meningkat,lalu guru-guru juga mulai banyak yang menyukaiku,teman-teman yang lain banyak juga yang senang denganku.
Tetapi hanya satu orang yang tak pernah menyukaiku dan selalu menghindar dariku serta selalu menyendiri entah kenapa dia linda.Terkadang linda juga jarang masuk sekolah sehingga menimbulkan beribu pertanyaan di kepalaku.Akhirnya aku memberanikan diri untuk bertanya ke linda apa yang sebenarnya terjadi "linda kamu kenapa kok kayaknya beberapa hari ini kamu nggak pernah menyapaku jarang ke rumahku dan jarang masuk sekolah" linda hanya terdiam mendengar pertanyaanku.Selang beberapa menit bel berbunyi dan linda masih tetap tak menjawab pertanyaanku hingga guruku masuk ke kelas "ya sudah kalau kamu gak mau memberitahukanku nggak papa lagi pula aku tidak memaksamu kok aku kembali kebangkuku dulu yah" linda masih menghiraukan kata kataku hingga jam pelajaran usai.
Saat sepulang sekolah aku masih menunggu di pos satpam dan kulihat dari kejauhan linda sedang melambaikan tangannya ke arahku sambil tersenyum "lisa maafin aku yah aku tidak menyapamu karena aku malu dengan siswa lain nanti mereka berkata yang tidak-tidak lagi ke kamu" aku hanya memasang senyum lebar di pipiku yang menyebabkan lesung pipiku terlihat jelas "nggak papa kok aku juga udah bahagia karena kamu udah mau menyapaku lagi".
Akhirnya linda mau lagi menemaniku dia datang ke rumah dan melihat rizal sedang bermain di ruang keluarga, linda hanya terdiam melihat seorang bocah sedang berada di rumahku karena yang linda tahu aku hanya tinggal berdua dengan ayahku di rumah ini.Linda mendekati bocah tersebut tiba-tiba rizal berbalik dan melihat ke arah linda "oh kakak ini yang sering dibicarakan kak lisa kan yang namanya kak linda iya kan" linda terkejut mendengar jawaban dari rizal sedangkan aku hanya tertawa kecil memperhatikan dua orang itu "loh kok kamu tau namaku kamu ini siapa, lisa anak ini siapa "dia adik baru aku dia baru diadopsi ama ayah beberapa hari yang lalu".Aku berputar berkeliling rumah dan membiarkan linda dan rizal mengobrol agar lebih dekat.
Aku mulai bertanya ke rizal "rizal ayah mana kok gak ada sih bukanny dia udah pulang jam segini" rizal berbalik kearahku "nggak tau kak katanya sih ada urusan kerjaan" kata rizal lalu melanjutkan bermain dengan linda "oh begitu lebih baik aku telpon ayah ah daripada aku gelisah kayak gini".Telpon ayah tak aktif dan akhirnya aku menelpon ke perusahaannya "assalamu alaikum" "walaikum salam dengan PT.Diamond ada yang bisa saya bantu" "oh iya saya lisa anak pak hartono bapak saya ada" perempuan yang menjawab telponku terdiam sejenak "oh begini dek adik bapak lagi ada kerjaan dan gak bisa diganggu katanya bentar lagi dia pulang kok makasih assalamu alaikum" "eh mbak walaikum salam" telpon itu tertutup tiba-tiba tanpa kepastian sebenarnya apa yang terjadi sih sama ayah.
Part 4
Keluargaku kini semakin bahagia dengan bertambahnya anggota keluarga yang baru yaitu Rizal tapi namanya dikasih nama belakang ayah adat keluargaku sih kayak gitu katanya.Kehidupanku juga disekolah semakin menyenangkan pertama nilaiku mulai meningkat,lalu guru-guru juga mulai banyak yang menyukaiku,teman-teman yang lain banyak juga yang senang denganku.
Tetapi hanya satu orang yang tak pernah menyukaiku dan selalu menghindar dariku serta selalu menyendiri entah kenapa dia linda.Terkadang linda juga jarang masuk sekolah sehingga menimbulkan beribu pertanyaan di kepalaku.Akhirnya aku memberanikan diri untuk bertanya ke linda apa yang sebenarnya terjadi "linda kamu kenapa kok kayaknya beberapa hari ini kamu nggak pernah menyapaku jarang ke rumahku dan jarang masuk sekolah" linda hanya terdiam mendengar pertanyaanku.Selang beberapa menit bel berbunyi dan linda masih tetap tak menjawab pertanyaanku hingga guruku masuk ke kelas "ya sudah kalau kamu gak mau memberitahukanku nggak papa lagi pula aku tidak memaksamu kok aku kembali kebangkuku dulu yah" linda masih menghiraukan kata kataku hingga jam pelajaran usai.
Saat sepulang sekolah aku masih menunggu di pos satpam dan kulihat dari kejauhan linda sedang melambaikan tangannya ke arahku sambil tersenyum "lisa maafin aku yah aku tidak menyapamu karena aku malu dengan siswa lain nanti mereka berkata yang tidak-tidak lagi ke kamu" aku hanya memasang senyum lebar di pipiku yang menyebabkan lesung pipiku terlihat jelas "nggak papa kok aku juga udah bahagia karena kamu udah mau menyapaku lagi".
Akhirnya linda mau lagi menemaniku dia datang ke rumah dan melihat rizal sedang bermain di ruang keluarga, linda hanya terdiam melihat seorang bocah sedang berada di rumahku karena yang linda tahu aku hanya tinggal berdua dengan ayahku di rumah ini.Linda mendekati bocah tersebut tiba-tiba rizal berbalik dan melihat ke arah linda "oh kakak ini yang sering dibicarakan kak lisa kan yang namanya kak linda iya kan" linda terkejut mendengar jawaban dari rizal sedangkan aku hanya tertawa kecil memperhatikan dua orang itu "loh kok kamu tau namaku kamu ini siapa, lisa anak ini siapa "dia adik baru aku dia baru diadopsi ama ayah beberapa hari yang lalu".Aku berputar berkeliling rumah dan membiarkan linda dan rizal mengobrol agar lebih dekat.
Aku mulai bertanya ke rizal "rizal ayah mana kok gak ada sih bukanny dia udah pulang jam segini" rizal berbalik kearahku "nggak tau kak katanya sih ada urusan kerjaan" kata rizal lalu melanjutkan bermain dengan linda "oh begitu lebih baik aku telpon ayah ah daripada aku gelisah kayak gini".Telpon ayah tak aktif dan akhirnya aku menelpon ke perusahaannya "assalamu alaikum" "walaikum salam dengan PT.Diamond ada yang bisa saya bantu" "oh iya saya lisa anak pak hartono bapak saya ada" perempuan yang menjawab telponku terdiam sejenak "oh begini dek adik bapak lagi ada kerjaan dan gak bisa diganggu katanya bentar lagi dia pulang kok makasih assalamu alaikum" "eh mbak walaikum salam" telpon itu tertutup tiba-tiba tanpa kepastian sebenarnya apa yang terjadi sih sama ayah.
Uang
Part 3
Hari demi hari terus berlalu aku hanya merasa ini bukan seperti dunia yang kuharapkan lagi entah mengapa.Aku berjalan mengitari sekolah dan melihat seorang anak kecil yang sedang ditarek oleh pria besar yang aneh.Aku berlari mendekat dan merik anak itu tiba-tiba "bapak ini mau ngapain anak kecil kok ditarik kayak gitu nggak kasian apa" kataku dengan nada kasar sambil memperhatikan wajah pria dengan paras seram itu "mau ngapain kamu bocah hah saya cuman mau ngebawa anak itu ke orang tuanya minggir berikan anak itu kepadaku".
Part 3
Hari demi hari terus berlalu aku hanya merasa ini bukan seperti dunia yang kuharapkan lagi entah mengapa.Aku berjalan mengitari sekolah dan melihat seorang anak kecil yang sedang ditarek oleh pria besar yang aneh.Aku berlari mendekat dan merik anak itu tiba-tiba "bapak ini mau ngapain anak kecil kok ditarik kayak gitu nggak kasian apa" kataku dengan nada kasar sambil memperhatikan wajah pria dengan paras seram itu "mau ngapain kamu bocah hah saya cuman mau ngebawa anak itu ke orang tuanya minggir berikan anak itu kepadaku".
Pria itu berusaha menarik anak yang sedang memelukku dengan berlinang
air mata anak itu berharap dan memohon kepadaku agar dibawa pergi
olehku.Pria itu tak berhentinya menarik anak itu sehingga aku menampar
wajahnya sehingga ia melepaskan genggamannya dari anak tersebut "ayo
kita lari dek cepat" aku menarik dengan sekuat tenaga dan membawa kabur
anak itu menuju area depan sekolah.Setelah situasi aman aku mengajak
ngobrol anak itu dan menanyakan beberapa pertanyaan "rumah kamu dimana
dek" dia terlihat murung mendengar pertanyaanku tadi dan tidak
menjawabnya.
Selang beberapa menit dia mulai bersuara setelah aku membelikannya es krim "sebenarnya saya gak punya rumah kak" aku terkejut "lah terus orang tua kamu dimana" tanyaku keheranan "orang tua saya udah meninggal dibunuh preman tadi,preman itu merampok rumah saya dan membawa pergi saya kak.Dia berencana untuk menjual saya dengan harga 15 juta ke pejabat yang tidak memiliki anak" anak itu berkata dengan lirih hingga tanpa sadar mengeluarkan air mata dan entah mengapa aku juga mulai berlinang air mata entah darimana keluarnya air mata tetapi aku mulai mengerti kerasnya hidup ini.
Aku membawa pulang anak itu kerumah dan menceritakan semua kejadiannya ke ayah "jadi begitu yah karena lisa kasihan jadi lisa bawapulang deh adek ini" ayah mengamati anak itu dan mulai mengajukan pertanyaan "nama kamu siapa" dia terdiam sesaat tetapi dengan bujukan segelas susu dari bibi dia akhirnya angkat bicara "nama saya rizal om baik" melihat ekspresi anak itu ayah hanya tertawa lalu membalasnya "mulai sekarang kamu jangan panggil om lagi dengan panggilan itu yah panggil aja ayah atau apa terserah kamu" aku keheranan.Beribu pertanyaan keluar dari kepalaku "maksud ayah" tanyaku "ayah bakalan adopsi rizal lagipula warna matanya hampir mirip ama kamu jadi kan udah kayak saudara" mendengar pertanyaan itu rizal hanya tercengang sedangkan aku melompat kegirangan.
Entah mengapa beberapa orang di indonesia ini rela menjual seseorang anak yang masih berumur 5 tahun yang masih tidak mengetahui apa-apa hanya demi uang yang bahkan tidak akan dibawa mati.Aku hanya bertanya dimana keadilan di negeri ini hanya karena sebuah uang tragis namun bisa dibilang nyata.
Selang beberapa menit dia mulai bersuara setelah aku membelikannya es krim "sebenarnya saya gak punya rumah kak" aku terkejut "lah terus orang tua kamu dimana" tanyaku keheranan "orang tua saya udah meninggal dibunuh preman tadi,preman itu merampok rumah saya dan membawa pergi saya kak.Dia berencana untuk menjual saya dengan harga 15 juta ke pejabat yang tidak memiliki anak" anak itu berkata dengan lirih hingga tanpa sadar mengeluarkan air mata dan entah mengapa aku juga mulai berlinang air mata entah darimana keluarnya air mata tetapi aku mulai mengerti kerasnya hidup ini.
Aku membawa pulang anak itu kerumah dan menceritakan semua kejadiannya ke ayah "jadi begitu yah karena lisa kasihan jadi lisa bawapulang deh adek ini" ayah mengamati anak itu dan mulai mengajukan pertanyaan "nama kamu siapa" dia terdiam sesaat tetapi dengan bujukan segelas susu dari bibi dia akhirnya angkat bicara "nama saya rizal om baik" melihat ekspresi anak itu ayah hanya tertawa lalu membalasnya "mulai sekarang kamu jangan panggil om lagi dengan panggilan itu yah panggil aja ayah atau apa terserah kamu" aku keheranan.Beribu pertanyaan keluar dari kepalaku "maksud ayah" tanyaku "ayah bakalan adopsi rizal lagipula warna matanya hampir mirip ama kamu jadi kan udah kayak saudara" mendengar pertanyaan itu rizal hanya tercengang sedangkan aku melompat kegirangan.
Entah mengapa beberapa orang di indonesia ini rela menjual seseorang anak yang masih berumur 5 tahun yang masih tidak mengetahui apa-apa hanya demi uang yang bahkan tidak akan dibawa mati.Aku hanya bertanya dimana keadilan di negeri ini hanya karena sebuah uang tragis namun bisa dibilang nyata.
Uang
Part 2
Selang beberapa bulan aku memperhatikan bagaimana perubahan drastis dari linda setelah kejadian itu aku tak mengerti kenapa.Setiap kali aku mendekati linda dia menjauh aku tidak tau kenapa, aku tetap berusaha tegar dan selalu memperhatikan linda dari jauh karena dia pasti tidak ingin mendekatiku.Hingga suatu hari kejadian yang sangat'' membuat hatiku terpukul saat di tangga dekat kantin.Terlihat linda sedang ditindas oleh teman kelasku yang menganggap dirinya masyarakat kalangan atas semacam itulah yang bernama Riska.Aku menarik tangan linda dan mendorong riska "loe ngapain sih beraninya keroyok kayak anak kecil aja.
Part 2
Selang beberapa bulan aku memperhatikan bagaimana perubahan drastis dari linda setelah kejadian itu aku tak mengerti kenapa.Setiap kali aku mendekati linda dia menjauh aku tidak tau kenapa, aku tetap berusaha tegar dan selalu memperhatikan linda dari jauh karena dia pasti tidak ingin mendekatiku.Hingga suatu hari kejadian yang sangat'' membuat hatiku terpukul saat di tangga dekat kantin.Terlihat linda sedang ditindas oleh teman kelasku yang menganggap dirinya masyarakat kalangan atas semacam itulah yang bernama Riska.Aku menarik tangan linda dan mendorong riska "loe ngapain sih beraninya keroyok kayak anak kecil aja.
Linda terus menerus menarik tanganku dan memohon kepadaku agar
berhenti membelanya"ayolah lisa kita gak usah ribut-ribut seperti ini
nanti ada guru datang kita semua bisa dihukum sudah yuk'' aku hanya
mengabaikan linda dan terus saling beradu mulut dengan riska dan
teman-teman sosialitanya "eh denger yah bukan berarti seseorang tidak
memiliki harta kekayaan atau perhiasan kalian bisa mengoloknya karena
dia miskin kalian seharusny malu sama diri kalian sendiri".
Setelah kejadian itu linda semakin menjauh dariku entah mengapa tapi aku hanya ingin membelanya karena dia telah kuanggap sebagai saudaraku sendiri.Mengapa beberap orang hanya menilai seseorang dari luarnya apa mereka tidak tahu bahwa dibalik seseorang itu tersimpan banyak impian besar yang bisa diwujudkan.
#quote "Jangan pernah menilai buku dari sampulnya"
Setelah kejadian itu linda semakin menjauh dariku entah mengapa tapi aku hanya ingin membelanya karena dia telah kuanggap sebagai saudaraku sendiri.Mengapa beberap orang hanya menilai seseorang dari luarnya apa mereka tidak tahu bahwa dibalik seseorang itu tersimpan banyak impian besar yang bisa diwujudkan.
#quote "Jangan pernah menilai buku dari sampulnya"
Uang
Kenapa semua orang berpikir tak dapat hidup tanpa uang padahal sebenarnya uang tidak selamanya dapat membeli kesenangan.Cukup dengan berkumpul dan saling ngobrol kita sudah bisa melupakan seluruh pemikiran tentang uang itu.Bahkan hanya karena uang mereka rela memberikan label harga ke diri mereka sendiri.Bahkan hanya karena uang mereka rela membiarkan anak mereka mengemis di pinggir jalan dibandingkan menempuh pendidikan yang tinggi hanya untuk beberapa rupiah.Padahal semua orang memiliki kemungkinan untuk menjadi lebih baik mana kepedulian pemerintah apa mereka lupa kehidupan rakyat kecil diluar sana.
Kenapa semua orang berpikir tak dapat hidup tanpa uang padahal sebenarnya uang tidak selamanya dapat membeli kesenangan.Cukup dengan berkumpul dan saling ngobrol kita sudah bisa melupakan seluruh pemikiran tentang uang itu.Bahkan hanya karena uang mereka rela memberikan label harga ke diri mereka sendiri.Bahkan hanya karena uang mereka rela membiarkan anak mereka mengemis di pinggir jalan dibandingkan menempuh pendidikan yang tinggi hanya untuk beberapa rupiah.Padahal semua orang memiliki kemungkinan untuk menjadi lebih baik mana kepedulian pemerintah apa mereka lupa kehidupan rakyat kecil diluar sana.
Nama gue Lisa sebenarnya aku tidak terlalu memikirkan tentang uang
karena ayahku salah satu pejabat sukses yang masih merintis karir
beberapa tahun dan berhasil.Aku selalu bersama teman terbaikku dari
kecil namanya Linda tetapi dia tergolong rakyat kalangan kecil tetapi
aku menganggapnya sebagai teman terbaikku.Dan sekaligus aku menganggap
linda sebagai saudara bahkan ayah mengizinkan linda berkunjung ke rumah
tanpa memandang status.
Aku sudah memasuki jenjang SMA dan aku selalu bersama linda, kini kami selalu bersama kemanapun dan dimanapun pasti ayah juga telah membiayai pendidikan linda karena semenjak ibu meninggal sewaktu aku lahir aku tidak memiliki seorang yang dapat kusayangi selain ayah dan bibi.Tetapi setelah bertemu linda aku tidak pernah mendang seseorang melalui status mau kaya atau miskin.
Setelah selang beberapa bulan sekolah bersama linda beberapa orang selalu memandang kami dengan tatapan lirih tetapi aku hanya menghiraukan mereka.Bahkan ada beberap orang yang berkata "Lisa kok kamu deket'' sih sama Linda kan dia anak orang miskin kamu gak jijik apa" pertanyaan mereka bagai hantaman tepat di dadaku kau sebenarnya sangat emosi tetapi segera kutahan karena Linda selalu berbisik di telingaku dan berkata "biarkan saja kamu gak usah mendengarkan ucapan mereka tentang aku".
Salam No Game No Life Arigato One Oni Chan
Aku sudah memasuki jenjang SMA dan aku selalu bersama linda, kini kami selalu bersama kemanapun dan dimanapun pasti ayah juga telah membiayai pendidikan linda karena semenjak ibu meninggal sewaktu aku lahir aku tidak memiliki seorang yang dapat kusayangi selain ayah dan bibi.Tetapi setelah bertemu linda aku tidak pernah mendang seseorang melalui status mau kaya atau miskin.
Setelah selang beberapa bulan sekolah bersama linda beberapa orang selalu memandang kami dengan tatapan lirih tetapi aku hanya menghiraukan mereka.Bahkan ada beberap orang yang berkata "Lisa kok kamu deket'' sih sama Linda kan dia anak orang miskin kamu gak jijik apa" pertanyaan mereka bagai hantaman tepat di dadaku kau sebenarnya sangat emosi tetapi segera kutahan karena Linda selalu berbisik di telingaku dan berkata "biarkan saja kamu gak usah mendengarkan ucapan mereka tentang aku".
Langganan:
Postingan (Atom)